. Film ALKINEMOKIYE, Perjuangan Masyarakat Amungme | Keriting News - Voice Of Tgidoo
TIGIDOO VOICE website | Members area : Register | Sign in

Film ALKINEMOKIYE, Perjuangan Masyarakat Amungme

Senin, 25 Februari 2013

Share this history on :
Film-Dokumenter: ALKINEMOKIYE [From Struggle Dawns New Hope]


Avatar Versi Amungme

Film dokumenter berjudul “ALKINEMOKIYE” bercerita tentang perjuangan buruh dan pensiunan PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. Nama Alkinemokiye diadopsi dari bahasa asli suku Amungme yang berarti ‘usaha keras demi kehidupan yg lebih baik’ (From Struggle Dawns New Hope). Amungme merupakan suku terbesar di Timika, Papua.
Dalam film ini, dikisahkan tentang sebuah tambang emas terbesar di dunia namun karyawannya sendiri tidak hidup sejahtera, mereka tinggal di rumah berdinding papan kayu dengan jendela tanpa kaca. Tidak heran jika warga di sekitar perusahaan tersebut masih ada yang kelaparan dan kesulitan BBM, bahkan pensiunan karyawannya hanya diberi janji-janji palsu. 15 tahun mereka melawan lewat pengadilan hanya untuk mendapatkan kenyataan bahwa surat pensiun mereka ternyata tidak bisa digunakan untuk mengklaim uang pensiun. Beberapa pensiunan lainnya ada yang pasrah dengan nasib mereka, sampai menggadaikan rumah untuk dijadikan modal usaha, misalnya warung kecil.
Film “Alkinemokiye” banyak memuat informasi ‘panas’. Ditambah lagi dengan beberapa adegan kekerasan, seperti konflik bersenjata antara Polisi vs warga Papua, penembakan mobil-mobil sipil yang melintas, hingga acara deklarasi kemerdekaan rakyat Papua. Sehingga pihak Polda Ubud melarang penayangan film ini dalam acara “Screen Below The Wind Festival” di Ubud, Bali, pada 16 November 2012 lalu. Dan itu belum ditambah kemungkinan adanya instruksi dari beberapa pihak yang merasa ‘gerah’ jika film ini sampai menyebar ke masyarakat luas.[1]

 Pelarangan ini dilakukan oleh polisi dari Polda Ubud yang langsung berjaga di sekitar tempat SBWFestival berlangsung. Meskipun keadaan festival film dokumenter se-ASEAN itu sempat menjadi tegang, akhirnya acara bisa dilanjutkan hanya dengan diskusi bersama sutradara film dokumenter Alkinemokiye, Dandhy Dwi Laksono. Bisa jadi karena kedatangan dan pencekalan polisi juga, Film Alkinemokiye akhirnya menjadi film dokumenter terfavorit dalam acara SBWFest, meski tidak diputar di sana. Simak juga liputannya di TempoTV.
Alhamdulillah sutradara film ini, Dandhy Dwi Laksono, sudah menguploadnya ke Youtube sehingga kita bisa bersama-sama menyaksikan film ini dengan mudah. Mari sejenak kita nonton bareng film ini secara penuh dengan durasi 60 menit 10 detik.

Fight For Freedom,
Iwan Yuliyanto

Read more about this post @  iwanyulianto.wordpress.com 



Berhubung Videonya terlalu berat kalau diunggah disini jadi saya kasih link Youtube saja  buat teman-teman yang mau lihat DISINI .

Sungguh, Avatar versi Papua hanya saja akhir film avatar happy ending, tidak tahu ending masyarakat Papua bagaimana akhirnya.
Terimah Kasih Atas Kunjungannya, APA YANG TERPIKIR DI BENAK ANDA DENGAN ARTIKEL INI ! ? .
Silakan tinggalkan komentar Anda di bawah ini.. Thanks... Salam Pembebasan ... FREE WEST PAPUA...
Terimah Kasih Atas Kunjungannya .
BERSAMA KEBENARAN SEJARAH SANG BINTANG KEJORA..
MERDEKA...