. Aktivitas Organisasi Papua Merdeka di Amsterdam: Berjuang Meraih Dukungan Referendum dari Negara-negara Eropa | Keriting News - Voice Of Tgidoo
TIGIDOO VOICE website | Members area : Register | Sign in

Aktivitas Organisasi Papua Merdeka di Amsterdam: Berjuang Meraih Dukungan Referendum dari Negara-negara Eropa

Selasa, 10 Januari 2012

Share this history on :
Langkah saya langsung terhenti di sebuah jalan yang lumayan ramai di Amsterdam. Mata saya nyaris tak berkedip melihat etalase sebuah toko yang memasang Bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Bagi sebagian besar warga Belanda yang tinggal di Belanda, kebebasan berekspresi dan pluralisme merupakan sikap yang dijunjung. Tapi bagi saya, pemasangan bendera OPM di sebuah bangunan ruko di Filiaal 0024 Kalverstraat 71 Amsterdam Belanda ini, merupakan ‘sinyal bahaya’ dalam menjaga keutuhan NKRI.
Di bangunan dua lantai ini terdapat banyak atribut Papua Merdeka. Mulai dari bendera, spanduk, poster, cindera mata dan foto-foto yang mengisahkan perjalanan menuju kemerdekaan Papua. ‘Papua Merdeka’ di sini adalah wilayah propinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia (lihat foto).
Ruko ini memang mirip seperti kantor LSM/NGO, yang kerjanya sebagai sarana publikasi. Selain mempublikasikan kegiatan perjalanan Papua Merdeka, kantor ini juga menerima donasi atau sumbangan bagi kegiatan lobi Papua Merdeka di luar negeri, khususnya di Belanda.
Kawasan Kalverstraat ini memang terbilang cukup ramai pengunjung dan wisatawan, karena merupakan pusat bisnis dan wisata. Entahlah, apakah keberadaan kegiatan politik OPM di sini dapat mengganggu aktivitas bisnis di kawasan ini.











Seorang petugas di kantor Papua Merdeka ini mengungkapkan, pihaknya menerima sumbangan dari pihak manapun untuk membantu aktivitas lobi di negara-negara Eropa. Menurut warga asli Amsterdam tersebut, dukungan negara-negara Eropa sangat penting dalam mendukung kemerdekaan propinsi Papua dan Papua Barat.

”Saya berharap Papua dan Papua Barat segera merdeka. Negara-negara Eropa perlu mendukung kami agar pemerintah Indonesia menggelar referendum, untuk menentukan masa depan kedua propinsi tersebut,” kata dia.
Penggagas kantor OPM di Amsterdam ini adalah Boodschap van Benny Wenda. Konon, putra kelahiran Papua itu tinggal di Amsterdam Belanda. Sayang, saya tak dapat bertemu dengan Benny Wenda, untuk bisa mengetahui apa alasan didirikannya kantor Papua Merdeka ini. Selain berkantor di Belanda, OPM juga membuat website di www.freewestpapua.eu
Beberapa waktu lalu, sebuah pertemuan digagas warga Papua di Inggris untuk membahas masa depan Papua. Bertempat di East School of the Examination Schools, 75-81 High Street, Oxford, Inggris, mereka sepakat untuk mendukung penentuan nasib sendiri bagi warga asli Papua. Pada tahun ketiga ini, konferensi mengangkat tema tentang kemerdekaan Papua Barat dengan judul “West Papua: The Road to Freedom“.
Saya jadi teringat komentar petinggi di Jakarta yang menekankan pentingnya dialog dalam mengatasi persoalan di Tanah Papua. Pernyataan ini muncul setelah terjadi bentrok yang memakan korban di Papua saat berlangsungnya Kongres Rakyat Papua.
Mudah-mudahan, laporan pandangan mata saya ini dapat di-follow up oleh pemerintah RI. Pak Menko Polhukam, Pak Menlu dan Pak Menteri Pertahanan harus lebih giat bekerja untuk mengatasi gerakan-gerakan Papua Merdeka di luar negeri.
Jangan sampai gerakan kecil ini menjadi bola salju, sehingga bergema di penjuru Eropa. Jika banyak Negara di luar negeri mendukung kemerdekaan Papua, makan bukan mustahil akan menjadi pressure bagi Pemerintah RI agar segera menggelar referendum. Dan, jika cara-cara seperti ini yang meniru gerakan Timor Timur berhasil, maka bisa jadi propinsi lainnya akan membuka kantor kecil di Eropa, guna meminta dukungan serupa.[ sumber : kompasiana by jackson kumaat ]
Terimah Kasih Atas Kunjungannya, APA YANG TERPIKIR DI BENAK ANDA DENGAN ARTIKEL INI ! ? .
Silakan tinggalkan komentar Anda di bawah ini.. Thanks... Salam Pembebasan ... FREE WEST PAPUA...
Terimah Kasih Atas Kunjungannya .
BERSAMA KEBENARAN SEJARAH SANG BINTANG KEJORA..
MERDEKA...

0 komentar:

Posting Komentar