Steven Peyon |
Hal ini telah berdampak terhadap anak-anak yang sedang berada di bangku pendidikan.Banyak anak-anak tidak lanjut sekolah, banyak mama-mama yang tidak berjualan, dan banyak orang Papua lainnya takut bereskpresikan hidupnya.
Mari kita bertanya kepada anak-anak yang tidaks ekolah; kenapa kamu tidak lanjut sekolah? Karena tidak ada biaya. Kenapa tidak ada uang untuk membiayai sekolah? Karena orang tuanya sudah dipenjarahkan atau sudah dibunuh oleh militer Indonesia. Manamungkin seorang anak kecil mendapatkan uang tanpa berperan penting oleh kedua orang tua. Itulah jawaban dari anak-anak Papua yang tidak sekolah
Marilah kita Tanya kepada mama Papua yang tidak berjualan; kenapa tidakberjualan lagi? Karena di dekat Pasar ada banyak militer yang sedang jalan kesana-kesini dan mereka mencurigai kami isteri-isteri dari OPM. Militer selalu bertanya-tanya kepada kami, apakah kamu isteri dari OPM, apakah kami sudara dari OPM dan lain sebagainya. Hal-hal inilah yang membuat kami tidak mau berjualan lagi. Demikian jawaban dari mama-mama Papua yang tidak berjualan.
Mari kita Tanya kepada kaum muda Papua yang tidak bereskpresikan hidupnya. Kenapa kamu tidak bekerja padahal kamu sudah selesai pendidikan? Saya tidak mau bekerja di lembaga atau di pemerintahan mana pun karena apabila saya bekerja dan saya melakukan hal-hal yang menguntungkan bagi saya, keluarga saya, dan masyarakat Papua pasti militer Indonesia mencurigai saya OPM dan militer akan kejar-kejar saya. Demikian jawaban dari kaum muda Papua yang masih ngangur.
Apabila anak-anak Papua tidak sekolah karena kedua orang tua dipenjarahkan dan dibunuh oleh militer maka anak-anak tersebut telah kehilangan panggilan hidup yang telah ditentukan oleh ALLAH. Siapa yang menghilangkan panggilan hidup anak bangsa Papua? Jawabannya spontan saja “Negara Indonesia bersama kekuatan militer Indonesia”. lalu, siapa yang berdosa apabila tidak menjalankan hidup sesuai panggilan ALLAH? Bukan orang tua, bukan anak-anak Papua tetapi Indonesia dan militer. Maksih sudah panen dosa.
Apabila mama Papua tidak berjualan karena kekerasan militer berarti mama-mama Papua telah kehilangan panggilan hidup yang sesungguhnya dari ALLAH. Siapa yang menghilangkan panggilan hidup mama-mama Papua yang sesungguhnya?Negara Indonesia dan militer Indonesia. Lalu siapa yang berdosa, mama-mama Papua atau Negara/militer? Jawabannya Indonesia selamat panen dosa
Itulah situasi yang terjadi di Papua. Amerika, Belanda, dan Indonesia menggadaikan tanah Papua dan kekayaan alam Papua sementarai tu, Indonesia bersama kekuatan militer juga sedang menghilangkan panggilan hidup yang sesungguh bagi manusia Papua
“Negara Indonesia selamat memetik dosa-dosa politik di bumi Papua dan awas jangan sampai meleda kpada saatnya”
By Steven Peyon
Terimah Kasih Atas Kunjungannya, APA YANG TERPIKIR DI BENAK ANDA DENGAN ARTIKEL INI ! ? .
Silakan tinggalkan komentar Anda di bawah ini.. Thanks... Salam Pembebasan ... FREE WEST PAPUA...
Silakan tinggalkan komentar Anda di bawah ini.. Thanks... Salam Pembebasan ... FREE WEST PAPUA...