. Keriting News - Voice Of Tgidoo: MUSIK PAPUA
TIGIDOO VOICE website | Members area : Register | Sign in


Tampilkan postingan dengan label MUSIK PAPUA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MUSIK PAPUA. Tampilkan semua postingan

Lambertus Hurek; Kekaguman Kepada Black Brothers, Band Legendaris

Rabu, 27 Februari 2013


Lambertus Hurek
Jumat pagi, 8 Juni 2007, saya tak sengaja menemukan kaset Black Brothers di Jalan Semarang, Surabaya. Ini tempat orang berjualan buku-buku bekas paling ramai di Kota Surabaya, Jawa Timur. Ada satu dua pedagang yang menjual kaset-kaset lama.

Kondisi kaset-kaset lama benar-benar parah. Penuh debu, pitanya sudah tak karuan. Kalau paitua tidak hati-hati bisa-bisa dapat kaset rusak. Mau dengar lagu apa? Makanya, hati-hati beli kaset bekas di Surabaya. Di Jalan Pemuda, samping Plaza Surabaya, kondisi kaset-kaset lama masih lebih bagus.

Nah, saya putar Best of the Best Black Brothers di walkman, eh.. ternyata bagus. Seluruhnya 22 lagu. Baguslah untuk tahu benar-benar karakter musik, vokal, cara bertutur, syair... dari band musik yang pernah berjaya di tanah air itu. Wah, orang hitam keriting dari Papua ternyata punya band bagus. 

Black Brothers layak dicatat di buku sejarah musik pop Indonesia.

Sisi A: 

Hari Kiamat,
Derita Tiada Akhir,
Ammapondo,
Tiada Senyum di Akhir Senja,
Hilang,
Kr. Kenangan,
Kisah Seorang Pramuria,
Untukmu Pramuria,
Wainapire,
Musik Masa Kini,
Kr. Gunung Sicloop.


Sisi B: 

Terjalin Kembali,
Kali Kemiri,
Huembello,
Irian Jaya,
Doa Pramuria,
Balada Pramuria,
Pramuria tapi Biarawati,
Oh Sonya,
Persipura,
Terima Kasih. 


Saya senyam-senyum sendiri. Kok ada LIMA lagu yang bercerita soal pramuria dan semuanya ditulis Hengky MS? Apa paitua Hengky ini? Barangkali punya pengalaman khusus dengan pramuria alias wanita penghibur? Entahlah. Hehehe.... 

Yang jelas, syair lagu Black Brothers rata-rata menggambarkan pramuria yang ingin bertobat. Kembali ke jalan benar. Pramuria, begitu kata lagu ciptaan Hengky MS, ingin menjadi biarawati. Kenapa tidak?

Hengky, motor grup ini, juga bikin Kisah Seorang Pramuria. Selama ini saya sangka ditulis oleh Charles Hutagalung. Eh, ternyata paitua-paitua dari papua yang bikin. Bagus betul itu lagu. Melodius, selalu mengandung harapan. Habis gelap terbit terang! 

Semua lagu Black Brothers (lebih tepat sebagian besar), kecuali lagu rakyat, ditulis Hengky MS dan Jochie Phu.

Musik Black Brothers tipikal band tahun 1970-an. Melodinya manis, harmonis, tak berbelit-belit. Black Brothers pakai juga instrumen tiup [brass-wind instrument] sehingga lebih berwarna. Ada vokalis utama, pemusik lain membentuk kor atau suara latar. 

Pola lagu Black Brothers memang memberi peluang untuk 'pecah suara' di beberapa bagian. Saya rasa ini bukan hanya khas Papua, tapi juga Maluku, Batak, Flores, atau Timor Leste. Vokalis utama atawa lead vocal kadang-kadang berperan sebagai solis, kemudian disusul nyanyi bersama dalam tiga sampai empat suara. Ini pula yang bikin lagu-lagu Black Brothers berasa manis.

Selain dua lagu rakyat Papua, Ammapondo dan Huembello, di kaset kumpulan hit Black Brothers ini, ada dua lagu berirama keroncong. Kr. Kenangan [Hengky MS] dan Kr. Gunung Sicloop [Jochie Phu]. Ini menarik karena selama ini musik keroncong identik dengan orang Jawa. Teman-teman Black Brothers ternyata bisa membawakannya dengan baik meski dengan gaya pop.

Saya pribadi paling suka Hari Kiamat [Jochie Phu]. Lagu ini ternyata juga sangat disukai teman-teman di Jawa Timur. Banyak teman saya hafal lagu ini.

"Syairnya sangat menyentuh. Kita diingatkan akan hari kiamat ketika Tuhan mengadili semua manusia. Kita diajak untuk tidak hanya terpukau dengan materi dan segala kenikmatan duniawi," ujar Sujatmiko, pegawai swasta di Surabaya. 

"Saya kalau nyanyi di kafe atau tempat hiburan, ya, mesti Hari Kiamat.Lagunya enak banget, Mas. Ini lagu terbaik yang pernah saya dengar," pendapat Hartono Aje, mantan ketua Dewan Kesenian Sidoarjo, yang juga pengusaha kafe dan galeri lukisan di Sidoarjo.

Saya setuju 300 persen. Nah, berikut ini syair lagu Hari Kiamat yang legendaris itu.

HARI KIAMAT

Lagu/syair: Jochie Phu
Tempo : moderato (sedang)


Di tepi jalan si miskin menjerit
Hidup meminta dan menerima
Si kaya tertawa berpesta pora
Hidup menumpang di kecurangan

Sadarlah kau... cara hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan

Itulah hidup semakin biasa
seakan tak pedulikan lagi
Tiada kasih bagi yang lemah
Disiram banjiran air mata

Sadarlah kau cara hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan


Penyanyi Black Brothers, Hengky Miratoneng, meninggal di Belanda pada 19 April 2006 akibat penyempitan zat kapur di punggungnya. Hengky dimakamkan di Manado setelah tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado pada Sabtu 29 April 2006. Almarhum lahir di Inobonto, 16 Mei 1948.

Penyanyi bernama lengkap Hengky Sumanti Miratoneng ini dijemput istri tercinta, Meyske Unggu Sumanti, ditemani anaknya Arthur Miratoneng. Puluhan keluarga dan kerabat, juga penggemar, kompak mengenakan kaos hitam bertuliskan ‘Hengky MS Black Brothers'.

Hengky Miratoneng adalah salah satu musisi asal Sulawesi Utara yang menndirikan Black Brothers pada 1975 bersama Yohi Patipeiluhu (keyboard), Stevy Mambor (drum), Amrey Kaha (saksofon), Agus Rumaropen (gitar), Benny Betay (bas). 

Rest in peace, Sang Pahlawan Musik!

Arnold C. Ap dkk; PERGERAKAN MAHASISWA UNCEN PAPUA 70 – 80an

Minggu, 17 Februari 2013

Gambar: Arnold C. Ap dkk (Dok Takmaiboo .P.)

Gerakan kebangkitan Mahasiswa berikutnya adalah, gerakan kebangkitan Seni dan Budaya Papua Barat yang di pelopori oleh Arnold C Ap, Sam kapisa dan kawan-kawan mahasiswa uncen di Jayapura. Gerakan mahasiswa yang bergerak di seni dan budaya ini lahir pada tahun 1972 yang dimulai dari gereja-geraja, panggung hingga terakhir di RRI nusantara lima Jayapura. Gerakan ini tumbuh dan berkembang, yangn kemudian pada tanggal 15 Agustus 1978 menjadikan hari jadi mambesak. Musik ini oleh Sam Kapisa dan Arnold C Ap mengganggap sebagai musik yang suci sehingga mereka menamainya Mambesak, Nuri, yang menurut orang Biak adalah burung suci, tujuannya adalah untuk menghibur hati masyarakat Papua yang sedang di intimidasi, di aniaya, di perkosa dan di binasakan. Musik-musik mambesak memberikan kekuatan perlawanan rakyat Papua dan mengembalikan jatidiri sebagai komunitas yang beda dari bangsa Indonesia.Gerakan Mambesak memberikan inspirasi yang kuat dan membangkitan nasionalisme bangsa Papua, sehingga perlawananpun semakin lama mulai menguat di daerah-derah Papua lainnya. Namun sayang, karena oleh pemerintah Indonesia menganggapnya gerakan ini sangat berbahaya sehingga mereka menangkap Arnold Ap dan membunuhnya tanpa alasan politik dan keamanan yang jelas terhadap kesalahan yang di Lakukan oleh Arnold Ap. Gerakan ini melahirkan protes besar-besar bangsa Papua atas kehadiran Indonesia, dengan melakukan Suaka politik dan pengungsian besar-besaran.Di Jayapura sekitar 800 Masyarakat Papua melakukan pelarian ke Perbatasan Indonesia – PNG sebagai protes mereka atas sikap tidak manusiawi Indonesia terhadap bangsa Papua Barat. Sementara di Jakarta, Simon Ottis Piaref, Johannes Rumbiak, Jopie Rumanjau dan Loth Sarakan,
mempertanyakan nasib Arnold Ap ke DPR-RI, karena dikejar-kejar maka mereka melakukan lompat pagar dan meminta suaka politik di kedutaan Belanda. Sikap yang diambil oleh Simon O Piaref dan kawan-kawan ini, adalah sikap protes atas sikap dan tindakan Indonesia yang tidak manusiawi di tanah Papua Barat. Pada hari yang sama sekitar 300 masyarakat Papua melakukan long march mengantar mayat Alm. Arnold Ap dari Jayapura menuju Tanah Hitam, tempat peristirahatan terakhir Alm. Arnold Ap, salah seorang musisi sekaligus Antropolog yang lahir dari Tanah Papua.

Salam Pembebasan...

surce: takimaiboo.wordpress.com

MEMPERTAHANKAN IDENTITAS

Kamis, 19 April 2012

TAHUN 1976, Ibukota menambah jumlah kelompok musik dengan grup 'Black Brothers'. Datang dari Irian Jaya, dengan manager Andy Ayamiseba, (32 tahun), disambut oleh studio Irama Tara dengan kontrak 3 album. Album kedua, berisi lagu Derita Tiada Akhir, sempat melejit -- terjual sampai jumlah 300 ribu. Sekarang Black Brothers sudah memasuki kontrak tahun ke-3 -- masih tetap dengan Irama Tara. Tak kurang 7 album sudah dirampungkan.
Dalam persipan album kedelapan, akan terdengar sebuah lagu bernama Memory -- dalam bahasa Inggeris. "Kita pernah bawa lagu itu di Bar Ankerage dan orang dengar kagum -- dikira lagunya Bee Gees yang baru," kata Andy membanggakan. Urusan Polisi Black Bro's sebenarnya tidak kepingin menjadi Bee Gees Indonesia. Putera-putera Irian yang rata-rata di bawah usia 26 tahun itu lebih memikirkan untuk menjadi 'Oshibisa' Indonesia.

"Karena saya ingin Black Bro's diterima sebagai band yang penuh sensasi dan selalu bisa tampil dengan keunikan," kata Andy lebih lanjut. Itu sebabnya ia banyak memusatkan fikiran pada segi-segi penampilan di samping mencoba menggali materi lagu-lagu daerah. Pada setiap album Black Bro's memang selalu dijumpai lagu daerah.

Pada albumnya yang ke-7 misalnya, bisa didengar Ino Mote Ngori. Yang banyak membantu adalah bahwa beat lagu asli Irian dekat dengan selera anak muda. Lagu-lagu tersebut mengandung jiwa kepahlawanan. "Tapi kami juga menyadari, bahwa musik kami terutama harus bisa diterima oleh rakyat -- musik untuk low-people, kata Andy kembali mewakili kelompoknya. Black Bro's lahir di Jayapura 1974, dengan anggota comotan sana-sini. Formasi pertamanya adalah Hengky MS (gitar dan vokal), Yockie Pattipeiluhu dan Benny Betay. Disempurnakan oleh David (sax), Stevie (dram), Amri Kohar (sax) dan Iskandar (terompet). Album ke-7 dikerjakan tanpa Henky dan David.
Album yang dinamakan 'Volume Perdana' itu berisi 14 buah lagu. Separuhnya lagu lama, manis, kompak dengan selera saat ini. Lagu berbahasa daerah Ino Mote Ngori ciptaan Amry Kahar yang dinyanyikan Stevie, hadir senafas dengan lagu-lagu lainnya. Di sini Black Brothers memadukan materi yang menyangkut latar belakang daerahnya dengan baik, tanpa terasa "kedaerahdaerahan". Meski identitas belum benar mencuat, tapi cara grup ini menjiwai lagu, menafsirkan sedih, cinta dan sebagainya, cukup berbeda dengan rekan-rekannya yang datang dari daerah lain.

Dalam lagu Derita Tiada Akhir ciptaan Yochie Phu, dinyanyikan Henky Ms, memang kita terpaksa ingat Panbers atau Mercy's tapi tidak jadi cengeng Dari tanah Irian ini barangkali kita boleh mengharap grup musik pop yang akan menyanyi dengan "jantan". Sumber Nafkah Lagu Huem Bello (anonim), yang dinyanyikan David bersama grup, merupakan contoh menarik. Lagu yang didominir pukulan dram ini bergelora dan menjerit. Dinyanyikan dengan total, liar, menimbulkan sensasi yang aneh -- misteri yang juga sering kita rasakan dari musik liar orang-orang negro, Amerika Latin atau dari pemusik rock berat.


Kalau saja Black Brothers memiliki banyak kesempatan menampilkan ekspresinya secara murni, sudah pasti ia akan merupakan duta Irian yang berhasil. Memang sulit -- sebab musik menjadi sumber nafkah, jadi harus selalu memperhatikan selera pembeli. Tapi Andy menjelaskan, Black Brothers akan tetap mempertahankan identitasnya sebagai band asal Irian. Sekwilda Irian Jaya pernah mengusulkan agar nama Black Brothers diganti jadi 'Cendrawasih Band'. "Alasannya agar tidak mengesankan keterbelakangan masyarakat Irian," kata Andy mendongeng. Tetapi usul itu kontan ditolak oleh Sutran, sang Gubernur. Andy sendiri percaya bahwa hitam yang memang warna kulit para pemain grup itu merupakan kebanggaan karena mengesankan kekuatan. Kostum asli yang sering dipakai di layar TV juga dianggap sebagai kebanggaan -- Jadi bukan paksaan untuk merek dagang.


-----------
Catatan;

Kisah dari tahun yang silam, sayang sa pu majalah sebagian di makan rayap, jadi ada beberapa bagian yang terpotong, tapi semoga maknya yang terkadung di dalamnya bisa jadi kaca buat kitorang.....

komenta berita terbaru